Curup Paten


Air terjun ini berada di Desa Suka Menanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Di lokasi ini wisatawan dapat menikmati keindahan air terjun yang meluncur dari ketinggian sekitar 4 meter. Curup Paten memiliki tiga tingkatan air terjun. 

Di kawasan wisata tirta yang satu ini wisatawan dapat bersantai dan bermain air. Udara sejuk yang berasal dari pepohonan sekitar air terjun dijamin mampu membuat Anda berlama-lama di sini. Air Terjun Curup Paten biasanya ramai dikunjungi pada hari libur dan hari Minggu.

Untuk menambah kenyamanan pengunjung, pengelola mulai membangun beberapa fasilitas, seperti tempat mandi untuk membilas tubuh setelah bermain di air terjun.

Untuk menuju Air Terjun Curup Paten dapat di tempuh dari Kota Bumi. Jarak yang ditempuh untuk sampai di lokasi sekitar 40 kilometer. Perjalanan ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi atau carteran. Wisatawan akan disambut dengan gemuruh air terjun yang diiringi dengan suara dedaunan yang tertiup angin.

Lokasi :terletak di Desa Suka Menanti, Kecamatan Bukit Kemuning dengan jarak tempuh dari Kota Bumi kurang lebih sekitar 40km.
 

Curup Selampung


Air terjun Curup Selampung terditi dari dua buah air terjun. Yang pertama memiliki ketinggian terjun sekitar 12 m, dengan lebar penampang air sekitar 15 m, dan di bawah air terjun ini terdapat goa, dengan kedalaman air sekitar 7 m. Yang kedua ditemukan oleh alm. Selampung dari desa Negara Sakti, kecamatan Pakuon Ratu pada tahun 1937, dan memiliki ketinggian terjun sekitar 20 m, dengan lebar penampang air sekitar 3 m.

Terletak di Dusun Olak Nila, Desa Gunung Betuah, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara, Propinsi Lampung.

Berjarak sekitar 10 km dari ibukota kecamatan (Ogan Lima) atau 35 km dari ibukota kabupaten (Kotabumi).
 

Air Terjun Curup Indah Klawas


Air Terjun Curup Indah Klawas berada di Dusun Gunung Klawas, Desa Pekurun, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.  Lampung Utara memang tergolong memiliki alam yang sangat menggoda untuk dikunjungi.

Wisatawan yang datang ke lokasi ini akan berdecak kagum melihat keindahan yang ada. Airnya yang jernih sangat menggelitik setiap wisatawan untuk menceburkan diri.  Nuansa hijau dari pepohonan menambah kesejukan udara yang ada di sekitarnya.  Wisatawan yang datang dapat melakukan beberapa aktivitas seru, seperti berenang dan lintas alam.


Lokasi wisata tirta ini berjarak sekitar 22 kilometer dari Ogan Lima, atau sekitar 30 kilometer dari Kotabumi.  Sepanjang perjalanan wisatawan juga akan disuguhi dengan pemandangan alam yang sangat indah. Perjalanan ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor.
 

Way Kambas



Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya di kecamatan labuhan ratu lampung timur, Indonesia. Selain di Way Kambas, sekolah gajah (Pusat Latihan Gajah) juga bisa ditemui di Minas, Riau. Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang hidup di kawasan ini semakin berkurang jumlahnya. Taman Nasional Way Kambas berdiri pada tahun 1985 merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. dengan nama awal Pusat Latihan Gajah (PLG) namun semenjak beberapa tahun terakhir ini namanya berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG) yang diharapkan mampu menjadi pusat konservasi gajah dalam penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan dan konservasi. Hingga sekarang PKG ini telah melatih sekitar 300 ekor gajah yang sudah disebar ke seluruh penjuru Tanah Air. 


Di Way Kambas juga tedapat International Rhino Foundation yang bertugas menjaga spesies badak agar tidak terancam punah.
 

Pantai Pasir Putih


Pantai Pasir Putih Lampung Selatan tak pernah sepi. Pengunjung selalu saja datang meski sekadar singgah. Obyek wisata yang dulunya tempat latihan perang militer itu kondang sebagai tempat melepas lelah bagi pelintas Jalan Lintas Sumatera ruas Bandar Lampung-Pelabuhan Bakauheni.

Deretan pohon waru di sepanjang bibir pantai menjadi tempat berteduh pengunjung. Di bawah pohon rindang itu pengunjung menikmati pemandangan laut dan Pulau Bule. Mereka biasa menikmati bekal makanan yang sengaja dibawa dari rumah atau sengaja dibeli sebelum memasuki kawasan itu.

Obyek wisata seluas 7 hektare yang berbatasan dengan Pantai Selaki itu akan semakin dipadati pengunjung pada hari libur. Mereka berenang atau sekadar menikmati pemandangan alam bawah laut sekitar Pulau Bule, sekitar 1 kilometer dari bibir Pantai Pasir Putih. Untuk menuju ke pulau yang kabarnya dimiliki oleh pengusaha ternama asal Jakarta itu, kita bisa menumpang perahu yang memang disediakan oleh pengelola.

Pemilik perahu mematok tarif Rp 100 ribu per rombongan untuk berangkat dan kembali ke Pasir Putih. Berapa pun penumpangnya, mereka hanya meminta tarif sebesar itu. “Pengunjung bisa melihat ikan badut dan keindahan terumbu karang dari atas perahu. Untuk menyaksikan keindahan alam bawah laut itu harus menyewa alat khusus,” kata Paryanto, pemilik kapal.

Alat itu berupa kaca bening yang dibingkai dengan kayu berukuran 2,5 meter persegi. Dengan ditempelkan di atas permukaan air laut melalui perahu yang telah didesain khusus di bagian lantainya, tingkah polah ikan dan terumbu karang sangat jelas terlihat. “Seperti menyaksikan akuarium,” katanya.

Wisata 'diving' ala Pasir Putih itu didukung oleh kondisi air laut yang masih jernih. Tapi terkadang air laut tampak keruh karena ada aktivitas pembangunan gudang milik sebuah perusahaan yang tidak jauh dari lokasi taman bawah laut Pulau Bule. “Banyak yang kecewa karena tidak seindah dulu. Dua tahun lalu, alam bawah laut masih sangat jelas,” ujarnya.

Jika malas untuk berlayar ke Pulau Bule, kita cukup berenang atau bermain kano di sekitaran pantai. Permainan itu bisa dilakukan jika air laut pasang. Jika surut, inilah keindahan pasir putih sesungguhnya, hamparan pasir putih yang sangat indah terlihat.

Bagi mereka yang melakukan perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Bandar Lampung, bisa menikmati wisata singgah murah-meriah itu. Pengelola memasang tiket masuk Rp 3.000 per orang ditambah uang parkir kendaraan untuk roda dua Rp 5.000 dan roda empat Rp 10 ribu. Sementara sewa kano Rp 25 ribu untuk tiga jam dan ban bekas untuk pelampung Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu sepuasnya.

Obyek wisata ini berada di Desa Tarahan, Lampung Selatan atau 80 kilometer dari arah Pelabuhan Bakauheni. Dulu, pintu gerbang bertuliskan Taman Hiburan Rakyat Pasir Putih, kini berganti menjadi Pusat Latihan Tempur milik Korem 043 Garuda Hitam, dengan gerbang berwarna loreng. Khas ala militer. Obyek wisata ini memang berdiri di atas lahan milik militer.

Namun lebih mengasyikkan jika kita menikmati pemandangan laut dengan makan bersama di pinggir pantai. Menggelar tikar di bawah pohon waru. Bersama menikmati ikan bakar, sambal terasi campur tempoyak, lengkap dengan lalapan.
 

Merak Belantung



Lampung Selatan - Satu kawasan wisata andalan di Lampung Selatan adalah Merak Belantung. Travellers Krakatoa Nirwana Resort menjadi mahkota kawasan itu. Beberapa tempat rekreasi rakyat juga tersedia. Ceruk Teluk Merak Belantung seperti keinginan laut biru mendekatkan diri dengan penduduk. Air jernih itu menggantung di wilayah itu dengan garis pantai berpasir putih. Sayang, di ujung ceruk terdapat bangunan tambak yang merangsek pantai sehingga memutus bentuk oval pantai yang indah.

Kawasan ini menjadi daerah pariwisata utama di Lampung. Berada di Kilometer 45 Jalinsum Kalianda, area ini berada di sisi kanan dari arah Bandar Lampung. Jarak dari jalinsum sekitar tiga kilometer dengan jalan aspal mulus membelasak belukar nan asri.

Tanda-tanda bahwa daerah itu sebagai kawasan wisata adalah beberapa papan nama tempat berlibur dan berwisata, juga slogan-slogan pemerintah tentang pariwisata. Ada beberapa media outdoor yang mengingatkan tentang tujuh sikap pokok menyambut wisatawan Saptapesona. Juga logo-logo penyambutan atas pencanangan tahun 2009 sebagai tahun kunjungan wisata ke Lampung (Visit Lampung Year 2009) dengan slogan “Your Second Home”-nya.

Memasuki jalan itu, beberapa pantai untuk rekreasi keluarga sudah menyambut sejak kilometer pertama jalan masuk. Di antaranya Pantai Bagus, Pantai Merak Belantung, Pantai Sapenan, dan beberapa lagi. Ada pula beberapa resort yang dimiliki pribadi kalangan berpunya. Dan, Travelers Nirwana Krakatoa Resort menjadi "menu" utama kawasan itu.

Keberadaan beberapa tempat wisata ini mengakomodasi semua kalangan masuk kawasan. Bagi warga yang hanya ingin menikmati debur ombak, bermain pasir, menadah belai angin laut, makan bersama di pondok-pondok atau di bawah pohon, atau berenang, bisa masuk ke beberapa tempat hiburan rakyat dengan beberapa pilihan di sepanjang jalan.

Keceriaan permainan itu dapat dinikmati karena alam di lokasi itu menyediakan dengan indahnya. Posisinya yang berada di ceruk teluk membuat air laut di pantai ini relatif aman untuk anak-anak berenang. Meskipun tetap harus dalam pengawasan orang dewasa. Laut yang berhadapan dengan pulau-pulau menjadikan alun besar sudah ditaklukkan sebelum menghempas pantai. Namun, kejernihan air di pantai ini masih cukup terjaga.

Pemandangan ke arah laut juga tidak selepas pantai yang berhadapan dengan samudera. Di depan posisi pantai, terlihat kelebat Kota Kalianda melalui pemancar-pemancar alat komunikasi dan beberapa gedung yang tampak. Ke arah kanan, meski tidak terlihat langsung, Gunung Anak Krakatau bisa diakses mata jika cuaca sedang baik. Jika berminat, ada misi perjalanan menuju gunung yang aktif sepanjang tahun itu dengan speedboat.

Tarif untuk masuk ke lokasi-lokasi pelesiran di pantai itu relatif murah. Yakni, antara Rp5.000--Rp10 ribu. Di dalam lokasi yang dikelola sederhana itu umumnya membiarkan suasana alamiah sebagai keunggulan. Namun, beberapa pondokan dan fasilitas penunjang juga disiapkan pengelola.

Pada momen-momen tertentu, terutama saat-saat pergantian tahun dan hari raya, pengelola mengemas beberapa paket hiburan dengan unsur kemeriahan sebagai jualan. Tak heran jika pada hari-hari libur seperti itu, kawasan wisata andalan Lampung Selatan ini dibanjir pengunjung dari luar kota, bahkan dari luar provinsi. 
 

Pantai Marina




Bandar Lampung adalah kota yang strategis bagi kunjungan wisata ke berbagai obyek wisata. Kota ini bisa dicapai dalam 1,5 jam dari Bakauheni dan 30 menit dari Bandar Udara Radin Inten.
Obyek wisata pantai, budaya, alam pegunungan atau wisata petualangan di hutan dan sungai, selam dan memancing, mudah dijangkau dari kota ini.

Karena obyek yang satu dan lainnya saling berdekatan, bisa dipastikan kunjungan atau perjalanan wisata anda menjadi tidak monoton, pengalaman pun menjadi lebih beragam karena banyak tempat yang bisa dilihat.
Bandar Lampung merupakan penyatuan dua kota tua, yakni Telukbetung dan Tanjungkarang. Prasarana dan sarana tersedia cukup di sini, seperti taksi, bus dalam kota dan antarkota, kereta api, taksi antarjemput antarkota provinsi, dan pusat perbelanjaan.

Di Telukbetung terdapat monumen peringatan meletusnya Gunung Krakatau di Taman Dipangga. Monumen ini berupa rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang pasang tsunami setinggi 30 meter yang ditimbulkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Taman ini merupakan bagian lokasi kantor Residen Lampung.
Rumah-rumah tradisional atau rumah adat, kawasan hutan kota dan taman kupu-kupu bisa dilihat di sini. Di banyak tempat anda bisa dengan mudah menemukan kain tapis, yaitu kain khas Lampung yang ditenun dari benang, kapas atau serat nanas secara tradisional. Kain yang disulam dengan benang emas atau benang perak sulum usus berbagai motif.

Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung.

Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.
Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.
Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam.

Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.

Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung.

Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung.

Obyek-obyek wisata lain adalah taman purbakala, desa adat, agrowisata, makam Kuno Pangeran Jiwa Kesuma, kawasan batu keramat, air terjun, kubu perahu, danau dan perkampungan asli yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Semuanya mudah dijangkau dari Bandar Lampung.

Obyek-obyek wisata itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan obyek wisata Lampung. Maskotnya adalah obyek wisata Kepulauan Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas dan Bukit Barisan. Tiga obyek ini sudah dikenal di seluruh dunia. Di samping obyek fisik, pariwisata Lampung juga menyajikan paket atraksi yang puncaknya adalah Festival Krakatau.
 

Pulau Sebesi


Pulau Sebesi termasuk dalam wilayah administrasi Desa Tejang Pulau Sebesi Kecamatan Raja Basa Kabupaten Lampung Selatan. Desa Tejang Pulau Sebesi terdiri dari empat dusun yaitu; Dusun I Bangunan, Dusun II Inpres, Dusun III Regahan Lada, dan Dusun IV Segenom. Luas wilayah Pulau Sebesi adalah 2620 ha dengan panjang pantai 19,55 km. Sebagian besar daratan Pulau Sebesi tersusun dari endapan gunung api muda dan merupakan daratan perbukitan. Bukit tertinggi di Pulau Sebesi mencapai 884 meter dari permukaan laut dengan bentuk kerucut yang mempunyai tiga puncak
 

Pasir Putih Pulau Condong



Tidak perlu kamera bagus atau harus kursus fotografi. Di Pulau Condong, Lampung Selatan, hampir semua hasil foto pemandangan pasti akan terlihat bagus!

Lampung memang sering dijadikan destinasi wisata masyarakat perkotaan, seperti Jakarta. Letak lampung yang tidak terlalu jauh cukup mudah dijangkau dari Ibu Kota. Di sana terdapat banyak destinasi wisata yang sangat sayang jika dilewatkan, salah satunya adalah Pulau Condong yang terletak di Lampung Selatan.

Untuk menjangkaunya, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi dan menuju Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni. Selain itu, Anda bisa menggunakan jasa angkutan bus AKAP tujuan Jakarta-Bandar Lampung.

Untuk bisa sampai di Pulau Condong, Anda harus mengunjungi kawasan Pantai Pasir Putih dengan tiket Rp 6.000 per orang. Kemudian, Anda bisa menggunakan jasa perahu bermotor berkapasitas 10 orang yang tersedia setiap saat. Untuk satu kali menyeberang ke Pulau Condong, Anda cukup membayar Rp 60.000 per rombongan.

Dari Pantai Pasir Putih hingga sampai di dermaga pulau, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang benar-benar indah. Sejauh mata memandang, hanya keindahan yang bisa Anda lihat.

Airnya sangat jernih, sehingga ikan-ikan kecil saja bisa terlihat dari permukaan. Belum lagi pasir putihnya yang menawan, tidak kalah dengan Pantai Pasir Putih.

Hawa sejuk akan terasa ketika Anda sampai di Pulau Condong. Mulailah untuk membidik objek dari kamera Anda jika tidak ingin ada pemandangan yang tertinggal. Jika kurang puas, Anda bisa jalan berkeliling pulau dan menemukan tebing-tebing tinggi yang berbatasan langsung dengan laut. Benar-benar pemandangan yang memesona!
 

Bendungan Way Rarem


Bendungan Way Rarem terletak di desa Pekurun, kecamatan Abung Barat. Lokasi objek berjarak sekitar 36 km dari Kotabumi (ibukota kabupaten Lampung Utara), atau 113 km dari ibukota provinsi, Bandar Lampung. Objek wisata Way Rarem memiliki luas 49,2 ha, tinggi bendungan 59 m dan kedalaman air 32 km.

Di samping untuk objek wisata, Bendungan Way Rarem juga berfungsi sebagai irigasi yang dapat mengairi lahan seluas 22.000 ha, yang mencakup kecamatan Abung Timur, Tulang Bawah Tengah, Tulang Bawang Udik, dan Kotabumi. Di sini hidup beberapa spesies ikan hias air tawar seperti ikan Sumatera, dan lain-lain. Lingkungan alam dan suasana perkampungan merupakan ciri khas lokasi ini.
 

Danau Ranau



Danau Ranau terletak di Kecamatan Banding Agung, Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan. Wisata air ini masuk dalam kategori danau terbesar dengan luas 8 x 16 kilometer persegi. Panorama alam yang memukau sangat mendukung danau ini. Keistimewaanya bertambah dengan latar belakang Gunung Seminung dan dikelilingi oleh bukit dan lembah, serta air danau yang sangat jernih.
Konon danau ini terbentuk karenai gempa dan letusan vulkanik dari gunung berapi.  Akibat proses alam tersebut sehingga membentuk cekungan besar.  Sungai yang pada awalnya mengalir di kaki gunung berapi itu menjadi sumber air yang mengisi cekungan tersebut.  Lambat laun cekungan tersebut penuh dan memebentuk sebuah danau.
Setelah cekungan tersebut penuh, mulailah di sekeliling danau ditumbuhi banyak tanaman, salah satunya tumbuhan semak.  Masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama ranau. Oleh sebab itu, danau ini dinamakan Danau Ranau. Dan, sisa gunung api yang meletus, kini bertengger di tepi danau dan disebut Gunung Seminung.  Tidak lupa di tengah danau juga terdapat pulau yang bernama Pulau Marisa.
Selain Gunung Seminung dan dan Pulau Marisa, di sekitar danau ini juga terdapat air Terjun Subik dan air panas alam yang keluar dari dasar danau. Lain dengan air panas, air terjun ini berada di sekitar danau. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui pepatah ini sangat tepat untuk wisata Danau Ranau karena banyaknya objek yang dapat ditemui di kawasan ini.
Danau Ranau berjarak sekitar 342 kilometer dari Kota Palembang, 130 kilometer dari Kota Baturaja, dan 50 kilometer dari Muara Dua, Ibukota Oku Selatan. Perjalanan ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi. Dengan keadaan jalan yang sudah beraspal, wisatawan akan merasa nyaman saat berkunjung ke lokasi ini.  
Wisatawan juga bisa memulai perjalanan dari Bandar Lampung, dengan melewati Bukit Kemuning dan Liwa. Bagi yang ingin bermalam, di lokasi ini juga disediakan wisma-wisama yang dapat disewa oleh wisatawan. Perjalanan pastinya akan memberikan cerita menyenangkan untuk liburan Anda.
 

Pantai Tanjung Setia


karng-nymbr
Tanjung Setia adalah pantai yang terletak 60 km dari Liwa (ibukota Lampung Barat).
Pantai ini merupakan salah satu pantai yang ada di Krui Lampung Barat dan sangat dikenal dengan ketinggian ombaknya yang menjadi salah satu pantai dengan ombak tertinggi di dunia.
Dengan ketinggian ombaknya yang memiliki tinggi 5 meter dan panjang gelombang 200 meter, maka tak heran jika tidak kurang dari 100.000 orang wisatawan yang berasal dari Australia, Portugal, Belanda dan Jepang selalu berkunjung ke Pamtai ini setiap tahunnya untuk melakukan Surfing.
Jadi, jika anda mempunyai hobby Surfing maka Pantai Tanjung Setia akan menjadi salah satu pilihan yang tepat. di Pantai ini juga telah tersedia Surfing Camp untuk lebih memudahkan para wisatawan yang ingin melakukan Surfing.
 

Teluk Kiluan






Di belahan bumi Lampung tercinta ini, ternyata masih banyak daerah potensial yang belum tersentuh, diantaranya ada sebuah tempat yang begitu indah, kaya dengan hasil bumi dan hasil lautnya. Di daerah ini keindahan panorama alam yang begitu serasi antara keindahan alam laut dan alam pegunungan Bukit Barisan begitu memikat hati.
Diperairan lautnya kita masih dapat menemukan keaneka ragaman Flora dan Fauna, biota laut seperti ; Terumbu Karang, Ikan-ikan Hias yang indah, Penyu Hijau (Chelonia Mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate) dan ratusan bahkan ribuan Lumba-lumba yang terdiri dari 2 species yaitu Lumba-lumba Paruh Panjang (Stenella Longiroustris) dan Lumba-lumba Hidung Botol (Tursiops Truncattus).
Didaratannya, tanahnya begitu luar biasa suburnya selain itu juga terdapat beberapa tempat yang merupakan habitat asli bagi populasi satwa-satwa seperti Siamang (symphalangus syndactylus), Simpai (Presbythis Melalops), Beruang Madu (helarctos malayanus) dan lain lain. Kesemuanya inilah yang harus kita jaga dan lestarikan bersama untuk di wariskan kepada anak cucu kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia tercinta.
Untuk mewujudkan semua ini mari kita bersama-sama membangun masyarakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat yang sehat, cerdas, berpendidikan serta berwawasan luas.
Begitu banyaknya cikal bakal generasi penerus bangsa yang kurang mendapatkan perhatian dari kita semua. Sedangkan mereka terbentur oleh masalah dana, sarana dan prasarana, sudah menjadi kewajiban bagi kita yang telah dapat memberikan perhatian tersebut untuk membantu, baik berupa sumbang saran, moril, maupun materil demi terciptanya generasi penerus bangsa yang handal dan trengginas.
Sebagai umat manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita diwajibkan untuk tolong-menolong dan mencintai sesama, menjaga dan melestarikan alam semesta yang dititipkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita.
 
 
Supported By: Bacharsya | Infokom Provinsi | Perguruan Tinggi Mitra Lampung
Copyright © 2012. Pariwisata Lampung - All Rights Reserved
Published by Bacharsya
Presented by Blogger