Pantai Pasir Putih


Pantai Pasir Putih Lampung Selatan tak pernah sepi. Pengunjung selalu saja datang meski sekadar singgah. Obyek wisata yang dulunya tempat latihan perang militer itu kondang sebagai tempat melepas lelah bagi pelintas Jalan Lintas Sumatera ruas Bandar Lampung-Pelabuhan Bakauheni.

Deretan pohon waru di sepanjang bibir pantai menjadi tempat berteduh pengunjung. Di bawah pohon rindang itu pengunjung menikmati pemandangan laut dan Pulau Bule. Mereka biasa menikmati bekal makanan yang sengaja dibawa dari rumah atau sengaja dibeli sebelum memasuki kawasan itu.

Obyek wisata seluas 7 hektare yang berbatasan dengan Pantai Selaki itu akan semakin dipadati pengunjung pada hari libur. Mereka berenang atau sekadar menikmati pemandangan alam bawah laut sekitar Pulau Bule, sekitar 1 kilometer dari bibir Pantai Pasir Putih. Untuk menuju ke pulau yang kabarnya dimiliki oleh pengusaha ternama asal Jakarta itu, kita bisa menumpang perahu yang memang disediakan oleh pengelola.

Pemilik perahu mematok tarif Rp 100 ribu per rombongan untuk berangkat dan kembali ke Pasir Putih. Berapa pun penumpangnya, mereka hanya meminta tarif sebesar itu. “Pengunjung bisa melihat ikan badut dan keindahan terumbu karang dari atas perahu. Untuk menyaksikan keindahan alam bawah laut itu harus menyewa alat khusus,” kata Paryanto, pemilik kapal.

Alat itu berupa kaca bening yang dibingkai dengan kayu berukuran 2,5 meter persegi. Dengan ditempelkan di atas permukaan air laut melalui perahu yang telah didesain khusus di bagian lantainya, tingkah polah ikan dan terumbu karang sangat jelas terlihat. “Seperti menyaksikan akuarium,” katanya.

Wisata 'diving' ala Pasir Putih itu didukung oleh kondisi air laut yang masih jernih. Tapi terkadang air laut tampak keruh karena ada aktivitas pembangunan gudang milik sebuah perusahaan yang tidak jauh dari lokasi taman bawah laut Pulau Bule. “Banyak yang kecewa karena tidak seindah dulu. Dua tahun lalu, alam bawah laut masih sangat jelas,” ujarnya.

Jika malas untuk berlayar ke Pulau Bule, kita cukup berenang atau bermain kano di sekitaran pantai. Permainan itu bisa dilakukan jika air laut pasang. Jika surut, inilah keindahan pasir putih sesungguhnya, hamparan pasir putih yang sangat indah terlihat.

Bagi mereka yang melakukan perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Bandar Lampung, bisa menikmati wisata singgah murah-meriah itu. Pengelola memasang tiket masuk Rp 3.000 per orang ditambah uang parkir kendaraan untuk roda dua Rp 5.000 dan roda empat Rp 10 ribu. Sementara sewa kano Rp 25 ribu untuk tiga jam dan ban bekas untuk pelampung Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu sepuasnya.

Obyek wisata ini berada di Desa Tarahan, Lampung Selatan atau 80 kilometer dari arah Pelabuhan Bakauheni. Dulu, pintu gerbang bertuliskan Taman Hiburan Rakyat Pasir Putih, kini berganti menjadi Pusat Latihan Tempur milik Korem 043 Garuda Hitam, dengan gerbang berwarna loreng. Khas ala militer. Obyek wisata ini memang berdiri di atas lahan milik militer.

Namun lebih mengasyikkan jika kita menikmati pemandangan laut dengan makan bersama di pinggir pantai. Menggelar tikar di bawah pohon waru. Bersama menikmati ikan bakar, sambal terasi campur tempoyak, lengkap dengan lalapan.
Share this article :
 

Post a Comment

 
Supported By: Bacharsya | Infokom Provinsi | Perguruan Tinggi Mitra Lampung
Copyright © 2012. Pariwisata Lampung - All Rights Reserved
Published by Bacharsya
Presented by Blogger