Latest Post

Curup Paten


Air terjun ini berada di Desa Suka Menanti, Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Di lokasi ini wisatawan dapat menikmati keindahan air terjun yang meluncur dari ketinggian sekitar 4 meter. Curup Paten memiliki tiga tingkatan air terjun. 

Di kawasan wisata tirta yang satu ini wisatawan dapat bersantai dan bermain air. Udara sejuk yang berasal dari pepohonan sekitar air terjun dijamin mampu membuat Anda berlama-lama di sini. Air Terjun Curup Paten biasanya ramai dikunjungi pada hari libur dan hari Minggu.

Untuk menambah kenyamanan pengunjung, pengelola mulai membangun beberapa fasilitas, seperti tempat mandi untuk membilas tubuh setelah bermain di air terjun.

Untuk menuju Air Terjun Curup Paten dapat di tempuh dari Kota Bumi. Jarak yang ditempuh untuk sampai di lokasi sekitar 40 kilometer. Perjalanan ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi atau carteran. Wisatawan akan disambut dengan gemuruh air terjun yang diiringi dengan suara dedaunan yang tertiup angin.

Lokasi :terletak di Desa Suka Menanti, Kecamatan Bukit Kemuning dengan jarak tempuh dari Kota Bumi kurang lebih sekitar 40km.
 

Curup Selampung


Air terjun Curup Selampung terditi dari dua buah air terjun. Yang pertama memiliki ketinggian terjun sekitar 12 m, dengan lebar penampang air sekitar 15 m, dan di bawah air terjun ini terdapat goa, dengan kedalaman air sekitar 7 m. Yang kedua ditemukan oleh alm. Selampung dari desa Negara Sakti, kecamatan Pakuon Ratu pada tahun 1937, dan memiliki ketinggian terjun sekitar 20 m, dengan lebar penampang air sekitar 3 m.

Terletak di Dusun Olak Nila, Desa Gunung Betuah, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara, Propinsi Lampung.

Berjarak sekitar 10 km dari ibukota kecamatan (Ogan Lima) atau 35 km dari ibukota kabupaten (Kotabumi).
 

Air Terjun Curup Indah Klawas


Air Terjun Curup Indah Klawas berada di Dusun Gunung Klawas, Desa Pekurun, Kecamatan Abung Barat, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.  Lampung Utara memang tergolong memiliki alam yang sangat menggoda untuk dikunjungi.

Wisatawan yang datang ke lokasi ini akan berdecak kagum melihat keindahan yang ada. Airnya yang jernih sangat menggelitik setiap wisatawan untuk menceburkan diri.  Nuansa hijau dari pepohonan menambah kesejukan udara yang ada di sekitarnya.  Wisatawan yang datang dapat melakukan beberapa aktivitas seru, seperti berenang dan lintas alam.


Lokasi wisata tirta ini berjarak sekitar 22 kilometer dari Ogan Lima, atau sekitar 30 kilometer dari Kotabumi.  Sepanjang perjalanan wisatawan juga akan disuguhi dengan pemandangan alam yang sangat indah. Perjalanan ini bisa ditempuh menggunakan kendaraan bermotor.
 

Way Kambas



Taman Nasional Way Kambas adalah taman nasional perlindungan gajah yang terletak di daerah Lampung tepatnya di kecamatan labuhan ratu lampung timur, Indonesia. Selain di Way Kambas, sekolah gajah (Pusat Latihan Gajah) juga bisa ditemui di Minas, Riau. Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang hidup di kawasan ini semakin berkurang jumlahnya. Taman Nasional Way Kambas berdiri pada tahun 1985 merupakan sekolah gajah pertama di Indonesia. dengan nama awal Pusat Latihan Gajah (PLG) namun semenjak beberapa tahun terakhir ini namanya berubah menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG) yang diharapkan mampu menjadi pusat konservasi gajah dalam penjinakan, pelatihan, perkembangbiakan dan konservasi. Hingga sekarang PKG ini telah melatih sekitar 300 ekor gajah yang sudah disebar ke seluruh penjuru Tanah Air. 


Di Way Kambas juga tedapat International Rhino Foundation yang bertugas menjaga spesies badak agar tidak terancam punah.
 

Pantai Pasir Putih


Pantai Pasir Putih Lampung Selatan tak pernah sepi. Pengunjung selalu saja datang meski sekadar singgah. Obyek wisata yang dulunya tempat latihan perang militer itu kondang sebagai tempat melepas lelah bagi pelintas Jalan Lintas Sumatera ruas Bandar Lampung-Pelabuhan Bakauheni.

Deretan pohon waru di sepanjang bibir pantai menjadi tempat berteduh pengunjung. Di bawah pohon rindang itu pengunjung menikmati pemandangan laut dan Pulau Bule. Mereka biasa menikmati bekal makanan yang sengaja dibawa dari rumah atau sengaja dibeli sebelum memasuki kawasan itu.

Obyek wisata seluas 7 hektare yang berbatasan dengan Pantai Selaki itu akan semakin dipadati pengunjung pada hari libur. Mereka berenang atau sekadar menikmati pemandangan alam bawah laut sekitar Pulau Bule, sekitar 1 kilometer dari bibir Pantai Pasir Putih. Untuk menuju ke pulau yang kabarnya dimiliki oleh pengusaha ternama asal Jakarta itu, kita bisa menumpang perahu yang memang disediakan oleh pengelola.

Pemilik perahu mematok tarif Rp 100 ribu per rombongan untuk berangkat dan kembali ke Pasir Putih. Berapa pun penumpangnya, mereka hanya meminta tarif sebesar itu. “Pengunjung bisa melihat ikan badut dan keindahan terumbu karang dari atas perahu. Untuk menyaksikan keindahan alam bawah laut itu harus menyewa alat khusus,” kata Paryanto, pemilik kapal.

Alat itu berupa kaca bening yang dibingkai dengan kayu berukuran 2,5 meter persegi. Dengan ditempelkan di atas permukaan air laut melalui perahu yang telah didesain khusus di bagian lantainya, tingkah polah ikan dan terumbu karang sangat jelas terlihat. “Seperti menyaksikan akuarium,” katanya.

Wisata 'diving' ala Pasir Putih itu didukung oleh kondisi air laut yang masih jernih. Tapi terkadang air laut tampak keruh karena ada aktivitas pembangunan gudang milik sebuah perusahaan yang tidak jauh dari lokasi taman bawah laut Pulau Bule. “Banyak yang kecewa karena tidak seindah dulu. Dua tahun lalu, alam bawah laut masih sangat jelas,” ujarnya.

Jika malas untuk berlayar ke Pulau Bule, kita cukup berenang atau bermain kano di sekitaran pantai. Permainan itu bisa dilakukan jika air laut pasang. Jika surut, inilah keindahan pasir putih sesungguhnya, hamparan pasir putih yang sangat indah terlihat.

Bagi mereka yang melakukan perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Bandar Lampung, bisa menikmati wisata singgah murah-meriah itu. Pengelola memasang tiket masuk Rp 3.000 per orang ditambah uang parkir kendaraan untuk roda dua Rp 5.000 dan roda empat Rp 10 ribu. Sementara sewa kano Rp 25 ribu untuk tiga jam dan ban bekas untuk pelampung Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu sepuasnya.

Obyek wisata ini berada di Desa Tarahan, Lampung Selatan atau 80 kilometer dari arah Pelabuhan Bakauheni. Dulu, pintu gerbang bertuliskan Taman Hiburan Rakyat Pasir Putih, kini berganti menjadi Pusat Latihan Tempur milik Korem 043 Garuda Hitam, dengan gerbang berwarna loreng. Khas ala militer. Obyek wisata ini memang berdiri di atas lahan milik militer.

Namun lebih mengasyikkan jika kita menikmati pemandangan laut dengan makan bersama di pinggir pantai. Menggelar tikar di bawah pohon waru. Bersama menikmati ikan bakar, sambal terasi campur tempoyak, lengkap dengan lalapan.
 

Merak Belantung



Lampung Selatan - Satu kawasan wisata andalan di Lampung Selatan adalah Merak Belantung. Travellers Krakatoa Nirwana Resort menjadi mahkota kawasan itu. Beberapa tempat rekreasi rakyat juga tersedia. Ceruk Teluk Merak Belantung seperti keinginan laut biru mendekatkan diri dengan penduduk. Air jernih itu menggantung di wilayah itu dengan garis pantai berpasir putih. Sayang, di ujung ceruk terdapat bangunan tambak yang merangsek pantai sehingga memutus bentuk oval pantai yang indah.

Kawasan ini menjadi daerah pariwisata utama di Lampung. Berada di Kilometer 45 Jalinsum Kalianda, area ini berada di sisi kanan dari arah Bandar Lampung. Jarak dari jalinsum sekitar tiga kilometer dengan jalan aspal mulus membelasak belukar nan asri.

Tanda-tanda bahwa daerah itu sebagai kawasan wisata adalah beberapa papan nama tempat berlibur dan berwisata, juga slogan-slogan pemerintah tentang pariwisata. Ada beberapa media outdoor yang mengingatkan tentang tujuh sikap pokok menyambut wisatawan Saptapesona. Juga logo-logo penyambutan atas pencanangan tahun 2009 sebagai tahun kunjungan wisata ke Lampung (Visit Lampung Year 2009) dengan slogan “Your Second Home”-nya.

Memasuki jalan itu, beberapa pantai untuk rekreasi keluarga sudah menyambut sejak kilometer pertama jalan masuk. Di antaranya Pantai Bagus, Pantai Merak Belantung, Pantai Sapenan, dan beberapa lagi. Ada pula beberapa resort yang dimiliki pribadi kalangan berpunya. Dan, Travelers Nirwana Krakatoa Resort menjadi "menu" utama kawasan itu.

Keberadaan beberapa tempat wisata ini mengakomodasi semua kalangan masuk kawasan. Bagi warga yang hanya ingin menikmati debur ombak, bermain pasir, menadah belai angin laut, makan bersama di pondok-pondok atau di bawah pohon, atau berenang, bisa masuk ke beberapa tempat hiburan rakyat dengan beberapa pilihan di sepanjang jalan.

Keceriaan permainan itu dapat dinikmati karena alam di lokasi itu menyediakan dengan indahnya. Posisinya yang berada di ceruk teluk membuat air laut di pantai ini relatif aman untuk anak-anak berenang. Meskipun tetap harus dalam pengawasan orang dewasa. Laut yang berhadapan dengan pulau-pulau menjadikan alun besar sudah ditaklukkan sebelum menghempas pantai. Namun, kejernihan air di pantai ini masih cukup terjaga.

Pemandangan ke arah laut juga tidak selepas pantai yang berhadapan dengan samudera. Di depan posisi pantai, terlihat kelebat Kota Kalianda melalui pemancar-pemancar alat komunikasi dan beberapa gedung yang tampak. Ke arah kanan, meski tidak terlihat langsung, Gunung Anak Krakatau bisa diakses mata jika cuaca sedang baik. Jika berminat, ada misi perjalanan menuju gunung yang aktif sepanjang tahun itu dengan speedboat.

Tarif untuk masuk ke lokasi-lokasi pelesiran di pantai itu relatif murah. Yakni, antara Rp5.000--Rp10 ribu. Di dalam lokasi yang dikelola sederhana itu umumnya membiarkan suasana alamiah sebagai keunggulan. Namun, beberapa pondokan dan fasilitas penunjang juga disiapkan pengelola.

Pada momen-momen tertentu, terutama saat-saat pergantian tahun dan hari raya, pengelola mengemas beberapa paket hiburan dengan unsur kemeriahan sebagai jualan. Tak heran jika pada hari-hari libur seperti itu, kawasan wisata andalan Lampung Selatan ini dibanjir pengunjung dari luar kota, bahkan dari luar provinsi. 
 

Pantai Marina




Bandar Lampung adalah kota yang strategis bagi kunjungan wisata ke berbagai obyek wisata. Kota ini bisa dicapai dalam 1,5 jam dari Bakauheni dan 30 menit dari Bandar Udara Radin Inten.
Obyek wisata pantai, budaya, alam pegunungan atau wisata petualangan di hutan dan sungai, selam dan memancing, mudah dijangkau dari kota ini.

Karena obyek yang satu dan lainnya saling berdekatan, bisa dipastikan kunjungan atau perjalanan wisata anda menjadi tidak monoton, pengalaman pun menjadi lebih beragam karena banyak tempat yang bisa dilihat.
Bandar Lampung merupakan penyatuan dua kota tua, yakni Telukbetung dan Tanjungkarang. Prasarana dan sarana tersedia cukup di sini, seperti taksi, bus dalam kota dan antarkota, kereta api, taksi antarjemput antarkota provinsi, dan pusat perbelanjaan.

Di Telukbetung terdapat monumen peringatan meletusnya Gunung Krakatau di Taman Dipangga. Monumen ini berupa rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang pasang tsunami setinggi 30 meter yang ditimbulkan letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Taman ini merupakan bagian lokasi kantor Residen Lampung.
Rumah-rumah tradisional atau rumah adat, kawasan hutan kota dan taman kupu-kupu bisa dilihat di sini. Di banyak tempat anda bisa dengan mudah menemukan kain tapis, yaitu kain khas Lampung yang ditenun dari benang, kapas atau serat nanas secara tradisional. Kain yang disulam dengan benang emas atau benang perak sulum usus berbagai motif.

Ingin wisata pantai? Datanglah ke bibir Pantai Teluk Lampung yang terbentang dari Kalianda di Lampung Selatan hingga Bandar Lampung.

Sebuah kawasan teluk dengan pantai yang indah dan selanjutnya ke Teluk Semangka di Tanggamus.
Sumber air panas Way Belerang, Pantai Wartawan, Kalianda Resor, Laguna Helau, Merak Belantung, Pasir Putih, Tanjung Selaki, Pulau Pasir, Pantai Marina adalah kawasan wisata pantai di Teluk Lampung di wilayah Lampung Selatan.
Ada Pantai Marina dan Kalianda Resor. Pantai Marina memiliki pemandangan indah dengan batu-batu karang yang bentuknya beraneka ragam.

Menurut cerita rakyat, ada batu karang yang disebut Batu Balai merupakan tempat Pangeran Cindar Bumi menerima tamu. Pantai ini terletak di Kecamatan Sidomulyo 43 kilometer dari Bandar Lampung atau 22 kilometer dari Kalianda. Fasilitas yang tersedia di sini beragam.

Kawasan wisata Kalianda Resor terletak 30 kilometer utara Bakauheni, 20 kilometer utara Kalianda, dan 45 kilometer dari Bandar Lampung.

Kawasan ini menyediakan fasilitas petualangan seperti tour ke Krakatau dan pulau-pulau sekitar Teluk Lampung bagian selatan, diving di Pulau Sebuku, memancing, tempat berkemah, bungalow, jetsky, diskotek, kafetaria yang menghadap ke pantai, penyewaan sepeda, dan perahu dayung.

Obyek-obyek wisata lain adalah taman purbakala, desa adat, agrowisata, makam Kuno Pangeran Jiwa Kesuma, kawasan batu keramat, air terjun, kubu perahu, danau dan perkampungan asli yang tersebar di 10 kabupaten dan kota. Semuanya mudah dijangkau dari Bandar Lampung.

Obyek-obyek wisata itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan obyek wisata Lampung. Maskotnya adalah obyek wisata Kepulauan Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas dan Bukit Barisan. Tiga obyek ini sudah dikenal di seluruh dunia. Di samping obyek fisik, pariwisata Lampung juga menyajikan paket atraksi yang puncaknya adalah Festival Krakatau.
 
 
Supported By: Bacharsya | Infokom Provinsi | Perguruan Tinggi Mitra Lampung
Copyright © 2012. Pariwisata Lampung - All Rights Reserved
Published by Bacharsya
Presented by Blogger